Tuesday, October 14, 2014

MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI

MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI

Museum Purna Bhakti Pertiwi (MPBP) didirikan oleh Yayasan Purna Bhakti Pertiwi atas prakarsa Ibu Tien Soeharto. Museum yang berada di Jl. Taman Mini I, Jakarta 13560 ini berisi koleksi benda-benda dan cinderamata berharga yang bersangkut-paut dengan perjalanan pengabdian Presiden Republik Indonesia Ke-2, HM Soeharto.


Sejarah
Museum Purna Bhakti Pertiwi (MPBP) diresmikan pada 23 Agustus 1993 oleh HM Soeharto, Presiden ke-2 Republik Indonesia. Peresmian MPBP bertepatan dengan hari ulang tahun ke-70 Ibu Tien Soeharto, yang adalah pendiri dan pemrakarsa museum ini. Luas bangunan MPBP 25.095 meter persegi yang dibangun di atas tanah seluas 19,7 hektar.

Museum Purna Bhakti Pertiwi merupakan wahana pelestarian benda-banda bersejarah tentang perjuangan dan pengabdian HM Soeharto dan Ibu Tien Soeharto kepada bangsa Indonesia, sejak masa perang kemerdekaan hingga masa pembagunan.

Sebagai obyek wisata edukasi yang bermatra sejarah, museum ini juga menyimpan benda-benda seni bermutu tinggi yang diperoleh Bapak Soeharto dan Ibu Tien Soeharto dari berbagai kalangan, baik rekan maupun sahabat sebagai cinderamata. MPBP memiliki koleksi kurang lebih 13.000-an, yang berhubungan dengan peran sejarah pengabdian Bapak Presiden Soeharto.

Sebelumnya sebagian besar koleksi ini dirawat dan disimpan Ibu Tien Soeharto sebagai pendamping setia Pak Harto. Kemudian, Ibu Tien menyadari bahwa pengalaman hidup Pak Harto bukanlah hanya milik keluarga. Pak Harto adalah milik bangsa Indonesia. Maka, koleksi barang-barang pribadi dan cinderamata yang dimilikinya harus bisa dinikmati oleh khalayak ramai. Tentu, tempat yang paling baik untuk itu adalah di museum.



Arsitektur
Arsitektur bangunan Museum Puna Bhakti Pertiwi dibuat mirip nasi tumpeng atau gunungan sebagai kelengkapan inti upacara tradisional yang melambangkan rasa syukur, keselamatan dan keabadian. Museum dikelompokkan kedalam dua kategori, yakni bangunan utama dan bangunan penunjang. Bangunan utama berfungsi sebagai ruang pamer benda-benda koleksi seluas 18.605 meter persegi terdiri enam lantai dengan tinggi 45 meter sampai puncak ornamen lidah api berwarna keemasan di atas kerucut terbesar, dikelilingi sembilan kerucut kecil.

Ruang Utama diapit empat tumpengan warna kuning. Ruang terdepan adalah Ruang Perjuangan, dikitari Ruang Khusus, Ruang Asthabrata, dan Ruang Perpustakaan. Ruang Perjuangan berbentuk kerucut seluas 1.215 meter persegi terletak di bagian barat kelompok Ruangan Utama. Ruang Khusus seluas 567 meter persegi terletak di bagian utara. Ruang Asthabrata seluas 1.215 terletak di bagian timur. Ruang Perpustakaan seluas 567 meter persegi di bagian selatan.

Sebagai obyek wisata edukasi yang bermatra sejarah, museum ini juga menyimpan benda-benda seni bermutu tinggi yang diperoleh Bapak Soeharto dan Ibu Tien Soeharto dari berbagai kalangan, baik rekan maupun sahabat sebagai cinderamata. MPBP memiliki koleksi kurang lebih 13.000-an, yang berhubungan dengan peran sejarah pengabdian Bapak Presiden Soeharto.

Sebelumnya sebagian besar koleksi ini dirawat dan disimpan Ibu Tien Soeharto sebagai pendamping setia Pak Harto. Kemudian, Ibu Tien menyadari bahwa pengalaman hidup Pak Harto bukanlah hanya milik keluarga. Pak Harto adalah milik bangsa Indonesia. Maka, koleksi barang-barang pribadi dan cinderamata yang dimilikinya harus bisa dinikmati oleh khalayak ramai. Tentu, tempat yang paling baik untuk itu adalah di museum.


Koleksi
Memasuki bangunan pengunjung disambut dua Patung Panyembrama, patung selamat datang karya seniman Dewa Made Windia. Patung sumbangan Ny Siti Hardiyanti Rukmana ini terbuat dari lempengan uang kepeng dengan tinggi 240 cm. Panyembrama adalah tarian Bali yang biasa diperagakan untuk penyambutan tamu-tamu terhormat.
Di Ruang Utama tersimpan berbagai ragam cinderamata persembahan Tamu Negara RI, kenalan atau sahabat Presiden Soeharto. Tetapi juga ada cinderamata persembahan tamu-tamu atau pejabat dalam negeri. Semua cinderamata tersimpan dalam kotak kaca. Diantaranya ada cinderamata pemberian PM Kamboja Hun Sen dan PM Malaysia Mahathir Mohamad masing-masing berupa tempat sirih terbuat dari perak. Pemberian PM Belanda Lubbers berupa patung burung dara terbuat dari perak, Presiden Meksiko Carlos Salinas de Gortari berupa kerajinan perak berbentuk labu, dan Presiden Kazakstan Nursultan Nazarbayev berupa seperangkat piring perak. Masih banyak lagi.
Cinderamata pemberian pejabat atau rekan kerja Presiden Soeharto maupun Ny Tien Soeharto diantaranya adalah kerajinan batu hias berupa mangkuk persembahan istri Bupati Tulungagung. Pada cinderamata itu tertulis: "Dipersembahkan kepada Ibu Tien Soeharto dari Ny Hardjanti Poernanto". Pengusaha Sudwikatmono mempersembahkan ukiran kayu Johar (Cassia siamea) berupa pasangan suami-istri yang "dikerubuti" 11 anak mereka. Pada keterangan patung yang diberi nama Menbrayut karya I Ketut Modern itu tertulis: "Zaman dahulu orang percaya banyak anak banyak rejeki. Saat ini kita percaya, banyak anak banyak masalah".
Masih di Ruang Utama yang berbentuk lingkaran dan luas itu terdapat replika Peraduan Putri Cina. Replika ini terbuat dari batu giok-jadeite berwarna hijau berasal dari Propinsi Yunan, Cina. Konon replika dengan ukuran panjang 2,77 meter, lebar 2,14 meter, dan panjang 3,04 meter itu meniru peraduan putri Cina pada masa Dinasti Sung (960-1279) dan Dinasti Ming (1384-1644).
Di Ruang Khusus, tersimpan tanda-tanda kehormatan yang pernah diberikan kepada Presiden Soeharto. Untuk menyebut beberapa, misalnya Bintang RI Adipura I yang diberikan pemerintah RI (1968), Bintang Mahaputra Adipurna (1968), dan Bintang Gerilya (1965). Ada pula tanda kehormatan dari beberapa negara sahabat, dari Uni Emirat Arab, Brunei Darussalam, Singapura, Jepang, dan lain-lain. Di Ruang Khusus ini tersimpan koleksi pedang kehormatan yang dipersembahkan oleh Pemimpin PLO Yasser Arafat dan pedang kristal dari Presiden Kroasia Franjo Tudman.
Karcis tanda masuk seharga Rp 2.000 (dewasa) dan Rp 1.000 (anak-anak), pengunjung dapat menikmati koleksi musuem ini pada hari Senin - Sabtu dari pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB, sedangkan pada hari Minggu dibuka pada pukul 09.00 WIB hingga 18.00 WIB. Setiap pengunjung diantar pulang-pergi oleh empat kendaraan "jeepney" tanpa dipungut biaya lagi.




Penanggung Jawab : Wildan Luthfi Helmi - 2012120051



MUSEUM WAYANG

MUSEUM WAYANG


Sejarah
Gedung yang tampak unik dan menarik ini telah beberapa kali mengalami perombakan. Pada awalnya bangunan ini bernama De Oude Hollandsche Kerk ("Gereja Lama Belanda") dan dibangun pertamakali pada tahun 1640. Tahun 1732 diperbaiki dan berganti nama De Nieuwe Hollandse Kerk (Gereja Baru Belanda) hingga tahun 1808 akibat hancur oleh gempa bumi pada tahun yang sama. Di atas tanah bekas reruntuhan inilah dibangun gedung museum wayang dan diresmikan pemakaiannya sebagai museum pada 13 Agustus 1975. Meskipun telah dipugar beberapa bagian gereja lama dan baru masih tampak terlihat dalam bangunan ini.


Pameran
Museum Wayang memamerkan berbagai jenis dan bentuk wayang dari seluruh Indonesia, baik yang terbuat dari kayu dan kulit maupun bahan-bahan lain. Wayang-wayang dari luar negeri ada juga di sini, misalnya dari Republik Rakyat Tiongkok dan Kamboja. Hingga kini Museum Wayang mengkoleksi lebih dari 4.000 buah wayang, terdiri atas wayang kulit, wayang golek, wayang kardus,wayang rumput, wayang janur, topeng, boneka, wayang beber dan gamelan. Umumnya boneka yang dikoleksi di museum ini adalah boneka-boneka yang berasal dari Eropa meskipun ada juga yang berasal dari beberapa negara non-Eropa seperti Thailand, Suriname, Tiongkok, Vietnam, India dan Kolombia.
Selain itu secara periodik disenggelarakan juga pagelaran wayang pada minggu 2 dan ke 3 setiap bulannya.
Pada tanggal 7 November 2003, PBB memutuskan mengakui wayang Indonesia sebagai warisan dunia yang patut dilestarikan.




Museum Wayang adalah sebuah museum yang berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara Nomor 27, Jakarta Barat.

Penanggung Jawab : Indah Romantika - 2013120088



MUSEUM KATEDRAL

MUSEUM KATEDRAL


Museum Katedral diresmikan pada tanggal 28 April 1991 oleh Mgr Julius Darmaatmadja. Pembuatan museum Katedral diprakarsai oleh pastor kepala Katedral pada waktu itu, yaitu Pater Rudolf Kurris. Hal ini berawal dari rasa cinta Kurris terhadap sejarah dan benda-benda bersejarah. Menurutnya, benda-benda bersejarah itu dapat membangkitkan rasa kagum manusia terhadap masa lampau dan keinginannya menyalurkan pengetahuan dari generasi ke generasi. Museum Katedral ini.

Isi Museum Katedral:
  • Teks doa berbingkai: Dua versi buku misa berbahasa Latin yang dipakai pada masa pra-Vatikan II.
  • Mitra dan tongkat gembala Paus Paulus VI
  • Piala dan Kasula Paus Yohanes Paulus II
  • Replika Pastoran
  • Perangko
  • Lukisan dari batang pohon pisang karya Kusni Kasdut
  • Replika perahu Pastor P. Bonnike, SJ
  • Relikui santo & santa
  • Orgel Pipa asli katedral
Diatara koleksi patung di Museum Katedral adalah
  • Hati Kudus Yesus
  • Sepasang malaikat yang berasal dari makam para imam di pekuburan Tanah Abang
  • Bunda Maria berkonde, diapit sepasang pria wanita Jawa yang sedang menyembah.
  • Tiga arca kecil yang dibuat Pater Reksaatmadja, SJ sekitar tahun 1930 di Negeri Belanda.
  • Perahu dayung yang dinaiki Pastor Bonneke SJ, Imam Jesuit yang wafat di Flores lebih dari 200 tahun yang lalu.
  • Petrus Paulus
  • Suster Ursulin
Koleksi Buku di Museum Katedral adalah
  • Buku Pemberkatan Perkawinan Tahun 1886
  • Buku Baptis tahun 1811
  • Buku-buku Misa berbahasa Latin
  • Buku lagu Gregorian untuk koor
  • Buku-buku profan, buku-buku Ilmiah dan hiburan tentang Hindia Belanda




Museum ini terletak di Jl. Katedral No.7B, Pasar Baru. Sawah Besar Jakarta Pusat

Penanggung Jawab : Indri Gautri - 2013120066


MUSEUM LUBANG BUAYA

MUSEUM LUBANG BUAYA


1.      Lokasi Lubang Buaya
Lubang Buaya atau Monumen Pancasila Sakti dibangun di areal tanah luas lebih kurang 14 Hektar, terletak di Desa Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Lokasi Monumen Pancasila Sakti berbatasan sebelah selatan dengan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia, Cilangka. Sebelah utara Lanuman Halim Perdana Kusuma, sebelah timur Pasar Pondok Gede atau Bekasi, dan sebelah barat Taman Mini Indonesia atau asrama Haji Indonesia, PondokGede. Beberapa bulan menjelang 30 September 1965, digunakan PKI dan organisasi massanya sebagai tempat latihan kemiliteran dalam pemberontakan.
2.      Ciri Khusus Lubang Buaya
Museum Lubang Buaya berisi sumur tua yang di dalamnya terdapat para pahlawan revolusi yang disiksa lalu dibuang di sumur tersebut oleh para pemberontak PKI.
Ciri khusus lain  dari museum ini yaitu terdapat patung relief sembilan jenderal Angkatan Darat yang dibunuh bersamaan, dengan diatasnya burung garuda yang membentangkan sayapnya yang disebut monumen pancasila
Serta, diorama ataupun relief lain.
3.      Sejarah Singkat Lubang Buaya
Lubang Buaya pada terjadinya G30S saat itu merupakan pusat pelatihan milik Partai Komunis Indonesia. Nama lubang buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang meyatakan bahwa terdapat buaya-buaya putih di sungai yang terletak di kawasan itu.
PKI merupakan partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, di luar Tiongkok dan Uni Soviet. Anggotanya berjumlah sekitar 3,5 juta, ditambah 3 juta dari pergerakan pemudanya. PKI juga mengontrol pergerakan serikat buruh yang mempunyai 3,5 juta anggota dan pergerakan petani Barisan Tani Indonesia yang mempunyai 9 juta anggota. Termasuk pergerakan wanita (Gerwani), organisasi penulis dan artis dan pergerakan sarjananya, PKI mempunyai lebih dari 20 juta anggota dan pendukung.
Pada bulan Juli 1959 parlemen dibubarkan dan Sukarno menetapkan konstitusi di bawah dekrit presiden, sekali lagi dengan dukungan penuh dari PKI. Ia memperkuat tangan angkatan bersenjata dengan mengangkat para jendral militer ke posisi-posisi yang penting. Sukarno menjalankan sistem “Demokrasi Terpimpin“. PKI menyambut “Demokrasi Terpimpin”, Sukarno dengan hangat beranggapan bahwa dia mempunyai mandat untuk persekutuan konsepsi yaitu antara Nasionalis, Agama, dan Komunis yang dinamakan NASAKOM.
Pada era “Demokrasi Terpimpin”, kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis nasional dalam menekan pergerakan-pergerakan independen kaum buruh dan petani, gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak. Pendapatan ekspor menurun, foreign reserves menurun, inflasi terus menaik dan korupsi birokrat dan militer menjadi wabah. Pada kunjungan Menlu yaitu Subandrio ke Tiongkok, Perdana Menteri Zhou Enlai memberikan 100.000 pucuk senjata chung. Penawaran ini gratis tanpa syarat dan kemudian dilaporkan ke Bung Karno, tetapi belum juga menetapkan waktunya sampai meletusnya G30S. Dari tahun 1963, kepemimpinan PKI makin lama makin berusaha memprovokasi bentrokan-bentrokan antara aktivis massanya dan polisi militer. Pemimpin-pemimpin PKI juga menginfiltrasi polisi dan tentara dengan slogan “Kepentingan bersama polisi dan rakyat”. Pemimpin PKI DN Aidit mengilhami slogan “Untuk Ketentraman Umum Bantu Polisi”. Di bulan Agustus 1964, Aidit menganjurkan semua anggota PKI membersihkan diri dari “sikap-sikap sektarian” kepada angkatan bersenjata, mengimbau semua pengarang dan seniman sayap kiri untuk membuat “massa tentara” subyek karya-karya mereka.
Di akhir 1964 dan permulaan 1965 ribuan petani bergerak merampas tanah yang bukan hak mereka atas hasutan PKI. Bentrokan-bentrokan besar terjadi antara mereka dan polisi serta para pemilik tanah. Bentrokan-bentrokan tersebut dipicu oleh propaganda PKI yang menyatakan bahwa petani berhak atas setiap tanah, tidak peduli tanah siapa pun (milik negara=milik bersama). Kemungkinan besar PKI meniru revolusi Bolsevik di Rusia, di mana di sana rakyat dan partai komunis menyita milik Tsar dan membagi-bagikannya kepada rakyat.
Pada permulaan 1965, para buruh mulai menyita perusahaan-perusahaan karet dan minyak milik Amerika Serikat. Kepemimpinan PKI menjawab ini dengan memasuki pemerintahan dengan resmi. Pada waktu yang sama, jendral-jendral militer tingkat tinggi juga menjadi anggota kabinet. Jendral-jendral tersebut masuk kabinet karena jabatannya di militer oleh Sukarno disamakan dengan setingkat mentri. Hal ini dapat dibuktikan dengan nama jabatannya (Menpangab dan lain-lain). Menteri-menteri PKI tidak hanya duduk di sebelah para petinggi militer di dalam kabinet Sukarno ini, tetapi mereka terus mendorong ilusi yang sangat berbahaya bahwa angkatan bersenjata adalah merupakan bagian dari revolusi demokratis rakyat. Aidit memberikan ceramah kepada siswa-siswa sekolah angkatan bersenjata di mana ia berbicara tentang “perasaan kebersamaan dan persatuan yang bertambah kuat setiap hari antara tentara Republik Indonesia dan unsur-unsur masyarakat Indonesia, termasuk para komunis”. Rezim Sukarno mengambil langkah terhadap para pekerja dengan melarang aksi-aksi mogok di industri. Kepemimpinan PKI tidak berkeberatan karena industri menurut mereka adalah milik pemerintahan NASAKOM.
Tidak lama PKI mengetahui dengan jelas persiapan-persiapan untuk pembentukan rezim militer, menyatakan keperluan untuk pendirian “angkatan kelima” di dalam angkatan bersenjata, yang terdiri dari pekerja dan petani yang bersenjata. Bukannya memperjuangkan mobilisasi massa yang berdiri sendiri untuk melawan ancaman militer yang sedang berkembang itu, kepemimpinan PKI malah berusaha untuk membatasi pergerakan massa yang makin mendalam ini dalam batas-batas hukum kapitalis negara.
Para jendral-jendral militer, berusaha menenangkan bahwa usul PKI akan memperkuat negara. Aidit menyatakan dalam laporan ke Komite Sentral PKI bahwa “NASAKOMisasi” angkatan bersenjata dapat dicapai dan mereka akan bekerjasama untuk menciptakan “angkatan kelima”. Kepemimpinan PKI tetap berusaha menekan aspirasi revolusioner kaum buruh di Indonesia. Di bulan Mei 1965, Politbiro PKI masih mendorong ilusi bahwa aparatus militer dan negara sedang diubah untuk mengecilkan aspek anti-rakyat dalam alat-alat negara. Pada saat-saat yang genting sekitar bulan September 1965 muncul isu adanya Dewan Jenderal yang mengungkap adanya beberapa petinggi Angkatan Darat yang tidak puas terhadap Soekarno dan berniat untuk menggulingkannya. Menanggapi isu ini, Soekarno disebut-sebut memerintahkan pasukan Cakrabirawa untuk menangkap dan membawa mereka dan diadili oleh Soekarno. Namun yang tidak diduga-duga, dalam operasi penangkapan jenderal-jenderal tersebut, terjadi tindakan beberapa oknum yang termakan emosi dan membunuh Letjen Ahmad Yani, Panjaitan, dan Harjono.




Penanggung Jawab : Firga Eka Putra - 2013120095

MUSEUM TELEKOMUNIKASI

MUSEUM TELEKOMUNIKASI


Museum telekomunikasi berada di bagian depan kawasan taman mini indonesia indah berdampingan dengan museum olahraga dan bayt al-quran di dekat pintu utama. Ciri khas museum ini beratap kubah warna biru dengan keberadaan didepan nya sebuah monumen mengacungkan keris. Adegan ini mengingatkan pada satelit komunikasi pertama indonesia yang diberi nama palapa,sesuai jiwa sumpah palapa menyatukan nusantara. Gedung museum meliputi bangunan induk untuk ruang pameran dan pengelolaan serta ruang penerima tamu dibagian depan.

Museum telekonukasi memamerkan berbagai koleksi dan informasi mengenai perkembangan pertelekomunikasian di indonesia pada masa sebelum-masa perang-awal kemerdekaan, orde baru dan masa depan telekomunikasi dari masa ke masa. Alat telekomunikasi tiup, kentongan,bedug,gong dan lonceng. Alat komunikasi masa elektrik antara lain telegraph morse, sentral telepon manual lokal batrei, dan diorama pemancar radio perjuangan.


Alat komunikasi sekarang dibagi menjadi analog dan digital. Alat konukasi analog meliputi pesawat teleprinter, sentral telepon otomat analog, maket jaringan telekomunikasi nasional dan maket SKGM,serta hambur tropos. Alat komunikasi digital meliputi planet konfigurasi SKTB konvensional dan SKTB celluar, sampel produk PT . INTI, panel STDI-K, panel konfigurasi SKI,panel intelsat, serta pasopati (paduan solusi pelayanan teknologi informasi) atau ISDN (intergrated system digital network).


Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat semakin memperpendek jarak. Kehadiran videophone dan internet mempetegas fungsi alat komunikasi yang tidak hanya terbatas sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai multimedia. Museum ini juga menampilkan diorama dan maket pemanfaatan multimedia meliputi solution for enterprise network, elektronik mega mall (EMM) dan system satelit iridium.

Masyarakat umum dapat memanfaatkan meseum ini sebagai sarana belajar dengan dilengkapi sarana teater dengan koleksi film dokumenter perkembangan teknologi telekomunikasi dan film animasi ponix. Ruang elshop, ruangruang info dan demo produk barang/jasa telekomunikasi, ruang rapat, warung telekomunikasi, dan warnet.


Museum telekomunikasi adalah salah satu meseum sains yang dapat menjadi sumber informasi mengenai perkembangan pertelekomunikasian di indonesia. Bangunan museum terbentuk kubah warna biru dengan keberadaan didepan nya sebuah monumen mengacungkan keris. Adegan ini mengingatkan pada satelit komunikasi pertama indonesia yang diberi nama palapa,sesuai jiwa sumpah palapa menyatukan nusantara.

Penanggung Jawab : Hadi Saputra - 2013120011




MUSEUM SATRIA MANDALA

MUSEUM SATRIA MANDALA

Museum Satria Mandala adalah museum sejarah perjuanganTentara Nasional Indonesia yang terletak di Jalan Gatot Subroto,Jakarta. Museum yang diresmikan pada tahun 1972 oleh mantan Presiden Indonesia, Soeharto ini awalnya adalah rumah dari salah satu istri mantan Presiden Indonesia, Soekarno, yaitu istrinya yang bernama Ratna Sari Dewi Soekarno. Dalam museum ini dapat ditemui berbagai koleksi peralatan perang di Indonesia, dari masa lampau sampai modern seperti koleksi ranjaurudaltorpedotank,meriam bahkan helikopter dan pesawat terbang (satu diantaranya adalah pesawat Cureng yang pernah diterbangkan oleh Marsekal Udara Agustinus Adi Sucipto).

Selain itu museum ini juga menyimpan berbagai berbagai benda bersejarah yang berkaitan dengan TNI seperti aneka senjata berat maupun ringan, atribut ketentaraan, panji-panji dan lambang-lambang di lingkungan TNI. Selain itu di museum ini dipamerkan juga tandu yang dipergunakan untuk mengusung Panglima Besar Jenderal Soedirman saat beliau bergerilya dalam keadaan sakit melawan pendudukan kembali Belanda pada era 1940-an.



Masih dalam kompleks Museum TNI Satriamandala ini terdapat juga Museum Waspada Purbawisesa yang menampilkan diorama ketika TNI bersama-sama dengan rakyat menumpas gerombolan separatis DI/TII diJawa BaratJawa TengahAcehKalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan pada ear tahun 1960-an. Fasilitas lainnya yang ada di Museum TNI Satriamandala ini antara lain adalah Taman Bacaan Anak, Kios Cinderamata, Kantin serta Gedung Serbaguna yang berkapasitas 600 kursi.

Penanggung Jawab : Fiandra Banowati - 2013120046


MUSEUM BANK INDONESIA

MUSEUM BANK INDONESIA


Museum Bank Indonesia adalah sebuah museum di Jakarta, Indonesia yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat (depan stasiun Beos Kota), dengan menempati area bekas gedung Bank Indonesia Kota yang merupakan cagar budaya peninggalan De Javasche Bank yang beraliran neo-klasikal, dipadu dengan pengaruh lokal, dan dibangun pertama kali pada tahun 1828.
Terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1 Juli 1953, telah lebih dari setengah abad melayani kepentingan bangsa. Namun, masih banyak masyarakat yang tidak mengenal BI, apalagi memahami kebijakan-kebijakan yang pernah diambilnya, sehingga seringkali terjadi salah persepsi masyarakat terhadap BI. Masyarakat sering memberikan penilaian negatif terhadap BI karena tidak cukup tersedianya data atau informasi yang lengkap dan akurat yang dapat diakses dan dipahami dengan mudah oleh masyarakat.
Usia setengah abad lebih ini akan semakin panjang lagi apabila diperhitungkan juga peran dari pendahulunya, yaitu De Javasche Bank (DJB) yang didirikan pada tahun 1828 atau 177 tahun yang lalu. Sementara itu, gedung BI Kota yang dulu dibangun dan digunakan oleh DJB, kemudian dilanjutkan pemakaiannya oleh BI dan saat ini praktis kosong tidak digunakan lagi, merupakan gedung yang mempunyai nilai sejarah tinggi yang terancam kerusakan apabila tidak dimanfaatkan dan dilestarikan. Pemerintah telah menetapkan bangunan tersebut sebagai bangunan cagar budaya. Di samping itu, BI juga memiliki benda-benda dan dokumen-dokumen bersejarah yang perlu dirawat dan diolah untuk dapat memberikan informasi yang sangat berguna bagi masyarakat.
Dilandasi oleh keinginan untuk dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai peran BI dalam perjalanan sejarah bangsa, termasuk memberikan pemahaman tentang latar belakang serta dampak dari kebijakan-kebijakan BI yang diambil dari waktu ke waktu secara objektif, Dewan Gubernur BI telah memutuskan untuk membangun Museum Bank Indonesia dengan memanfaatkan gedung BI Kota yang perlu dilestarikan. Pelestarian gedung BI Kota tersebut sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang telah mencanangkan daerah Kota sebagai daerah pengembangan kota lama Jakarta. Bahkan, BI diharapkan menjadi pelopor dari pemugaran/revitalisasi gedung-gedung bersejarah di daerah Kota.
Peresmian Museum Bank Indonesia dilakukan melalui dua tahap, yaitu peresmian tahap I dan mulai dibuka untuk masyarakat (soft opening) pada tanggal 15 Desember 2006 oleh Gubernur Bank Indonesia saat itu, Burhanuddin Abdullah, dan peresmian tahap II (grand opening) oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 21 Juli 2009.


a.       Jelajah Museum

Jelajah Museum adalah salah satu program bagi masyarakat guna memberikan informasi mengenai fungsi dan peran Bank Indonesia sebagai Bank Sentral di Indonesia, sekaligus wahana rekreasi yang edukatif. Sambil menyusuri bangunan arsitektur yang bersejarah ini, pengunjung akan diajak untuk memahami perjalanan Bank Indonesia dari masa ke masa. Untuk mengikuti acara ini peserta wajib mendaftarkan diri terlebih dahulu.
b.      Forum Diskusi
Untuk membekali pengetahuan masyarakat mengenai fungsi dan peran Bank Indonesia sebagai bank sentral, Museum Bank Indonesia menyelenggarakan Forum Diskusi. Dalam acara ini Anda bisa bertukar pikiran dan mendapatkan informasi yang akurat mengenai perkembangan kebijakan-kebijakan terkini Bank Indonesia. Acara ini terbuka untuk mahasiswa dan umum.
c.       Ragam Interaksi
Museum Bank Indonesia mengundang pecinta gedung tua, peneliti sejarah, pecinta museum, komunitas seni budaya, sanggar belajar dan bermain anak-anak serta berbagai komunitas independen lainnya untuk bekerjasama mengadakan beragam acara menarik seperti jalan-jalan Kota Tua, pentas musik sore, pemutaran film, peluncuran buku, atau pun lomba menggambar.
d.       Galeri Budaya
Dalam rangka mengembangkan sikap kritis terhadap nilai-nilai seni dan budaya serta menumbuhkan iklim apresiasi, Museum Bank Indonesia menyelenggarakan program edukatif-kultural Galeri Budaya. Museum Bank Indonesia mengundang berbagai pihak untuk bekerjasama merealisasikan program ini dalam bentuk kegiatan pameran temporer, baik yang berskala nasional maupun internasional.




  Museum Bank Indonesia buka setiap hari kecuali Senin dan hari libur nasional dan mengunjunginya tidak dipungut biaya.

Penanggung Jawab : Maitsaa Nabillah - 2013120017

Monday, October 13, 2014

MUSEUM DI TENGAH KEBUN

MUSEUM DI TENGAH KEBUN


Museum di Tengah Kebun adalah sebuah museum penyimpanan ± 4.000 koleksi seni dan sejarah Indonesia dan luar negeri yang berlokasi di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Museum ini dibangun di tengah kebun seluas 3.500 m2. Museum ini dimiliki secara pribadi oleh Sjahrial Djalil, salah satu tokoh periklanan modern Indonesia dan pendiri biro iklan Ad Force Inc. Pada tahun 2013, museum ini terpilih sebagai Museum Swasta Terbaik di Museum Awards dengan koleksi dari 63 negara dan 26 provinsi di Indonesia. Hal yang membuat museum ini berbeda dari museum lainnya adalah penataan sebanyak 2.414 koleksi yang dipamerkan kepada pengunjung diletakkan tidak beraturan di berbagai sudut ruangan, seperti lantai, tangah taman, toilet, dinding luar rumah, dan lain sebagainya.


Gedung
Pada mulanya, bangunan Museum di Tengah Kebun adalah sebuah rumah tinggal yang akhirnya digunakan sebagai ruang pameran koleksi pemilik. Bangunan museum ini selesai digarap pada 1 Oktober 1980 dari berbagai sisa bangunan bersejarah. Tembok museum dibangun dengan 65.000 batu bata dari bekas gedung VOC dan 15.000 batu bata tua dari gedung metereologi yang dibangun tahun 1896. Engsel pintu berasal dari Penjara Wanita, Bukit Duri, Jakarta, yang merupakan peninggalan gedung Meester Cornelis di abad ke-18.


Koleksi
Koleksi Museum di Tengah Kebun dibagi ke dalam 17 ruangan yang dinamakan sesuai dengan koleksi yang paling mendominasi atau koleksi yang paling disukai di ruangan tersebut. Misalnya, Ruang Buddha yang berisi koleksi patung Buddha dari berbagai negara Ruang Dewi Sri (Dewi Padi) yang sebagian besar berisi peralatan dapur, arca, dan guci dari masa lampau, Ruang Loro Blonyo yang berisi patung Loro Blonyo, dan Ruang Wilhelm yang berisi lukisan Raja Wilhelm dari Jerman. Beberapa nama ruangan lainnya yang ada di dalam museum ini adalah Ruang Mari Jepang, Dinasti Ming, Singa Garuda, dan Prasejarah. Salah satu ruangan yang unik dari Museum di Tengah Kebun adalah Ruang Singa Garuda yang merupakan sebuah kamar mandi berukuran 9x11 meter. Di dalam kamar mandi tersebut terdapat kursi malas dari Dinasti Qing, lampu minyak Perancis dari abad ke-19, dan bangku mahagoni milik Raja George II.

Beberapa koleksi yang menonjol di dalam Museum di Tengah Kebun adalah arca Ganesha di tengah taman yang dipahat pada tahun 800-an di daerah Jawa Tengah, kenong gamelan Jawa Timur yang dibuat pada akhir 1800-an satu set peti tempat minum yang pernah digunakan Napoleon Bonaparte, sejumlah tongkat Raja Jawa dan Eropa, arca Bodhisatwa Wajrapani, dan koleksi benda dari kuburan Toraja.



Penanggung Jawab : Fifi Duwi Astuti - 2012120010